Selasa, 13 Desember 2011

Komunikasi Antar Pribadi

Definisi Komunikasi Antar- Pribadi

Ada tiga perspektif yang dapat digunakan untuk menjelaskan definisi komunikasi antarpribadi, yaitu:
1 . Perspektif komponensial, yaitu definisi komunikasi antarpribadi yang dilihat dari komponen- komponennya. Komunikasi antarpribadi dalam definisi ini diartikan sebagai proses mengirim dan menerima pesan-pesan di antara dua orang atau di antara sekelompok kecil orang, dengan berbagai umpan balik dan efek.
2 . Pespektif pengembangan, yaitu definisi komunikasi antarpribadi yang dilihat dari proses pengembangannya. Komunikasi dalam definisi ini dianggap sebagai proses yang berkembang, yakni dari hubungan yang bersifat impersonal meningkat menjadi hubungan interpersonal. Suatu proses komunikasi dikatakan besifat interpersonal bila berdasarkan pada
a) data psikologis,
b) pengetahuan yang dimiliki dan
c) aturan-aturan yang ditentukan sendiri oleh para pelaku komunikasi.

3 . Perspektif relasional, yaitu definisi komunikasi antarpribadi yang dilihat dari hubungan di antara dua orang.

Tujuan Komunikasi Antar- Pribadi

Komunikasi antarpribadi bertujuan untuk:
1 . mengenal diri sendiri dan orang lain,
2 . mengetahui dunia luar,
3 . menciptakan dan memelihara hubungan yang bermakna,
4 . mengubah sikap dan perilaku orang lain,
5 . bermain dan mencari hiburan, dan
6 . membantu orang lain.

Tujuan-tujuan tersebut dapat dikategorikan dalam 2 perspektif:
1 . tujuan yang dilihat sebagai motivasi atau alasan mengapa seseorang terlibat dalam komunikasi antarpribadi, dan
2 . tujuan-tujuan yang dilihat sebagai hasil atau dari komunikasi antarpribadi.

Komunikasi Antar-Pribadi sebagai Proses Transaksional

Komunikasi bersifat transaksional karena menuntut adanya tindakan saling memberi dan menerima di antara orang yang terlibat komunikasi. Bila komunikasi adalah transaksional, artinya:
1 . komunikasi merupakan proses yang dinamis
2 . unsur-unsumya saling berkaitan dan tergantung satu sama lain
3 . para partisipan yang terlibat dalam komunikasi antarpribadi bertindak dan sekaligus memberi reaksi. Sebagai suatu proses,

komunikasi antarpribadi memiliki beberapa prinsip umum, yaitu:
1 . komunikasi tidak terelakkan
2 . komunikasi tidak dapat diubah
3 . komunikasi mempunyai dimensi isi dan hubungan
4 . komunikasi merupakan proses penyesuaian diri
5 . komunikasi dapat dilihat sebagai hubungan simetris atau hubungan komplementer

Efektivitas Komunikasi Antar-Pribadi

Efektivitas komunikasi antarpribadi dapat dilihat dari 2 perspektif:
1 . Perspektif Humanistik, yang menuntut adanya:
   a . Keterbukaan . Artinya kita harus mau membuka diri pada orang lain, memberikan reaksi-reaksi pada orang lain dengan spontan dan tanpa dalih perasaan-perasaan dan pikiran-pikiran yang dimiliki kita.
   b . Empati . Kemampuan seseorang untuk menempatkan dirinya pada peranan atau posisi orang lain.
   c . Perilaku suportif . Ditandai dengan sifat deskripsi, spontanitas dan provisionalisme yang mendorong perilaku suportif.
  d . Perilaku positif . Adalah ekspresi sikap-sikap positif terhadap diri sendiri, orang lain dan situasi;
  e . Kesamaan . Kesamaan di sini meliputi 2 hal:
         1) kesamaan dalam bidang pengalaman seperti: nilai, sikap, perilaku, pengalaman, dan sebagainya,
         2) kesamaan dalam hal mengirim dan menerima pesan.
contoh  peilaku positif

2 . Perspektif Pragmatis, yang menuntut adanya:
   a . Sikap yakin . Tidak mempunyai perasaan malu dan gelisah dalam menghadapi orang lain, tetapi
         mempunyai rasa percaya diri yang besar dan bersikap luwes dalam berbagai situasi komunikasi.
   b . Kebersamaan . Sifat ini ditandai dengan adanya hubungan dan rasa kebersamaan dengan
        mempertimbangkan perasaan dan kepentingan orang lain.
   c . Manajemen Interaksi . Mengontrol dan menjaga interaksi dengan maksud untuk memuaskan kedua
         belah pihak, yang ditunjukkan dengan mengatur isi, kelancaran dan arah pembicaraan secara konsisten.
   d . Perilaku ekspresif . Keterlibatan sunguh- sungguh dalam interaksi dengan orang lain,yang diekspresikan
          secara verbal dan non-verbal.
   e . Orientasi pada orang lain . Kemampuan seseorang untuk beradaptasi pada orang lain selama interaksi,
          dengan menunjukkan perhatian, kepentingan dan pendapat orang lain.


Sumber: alayyubi23.blogspot.com gambar google.com


http://cai.elearning.gunadarma.ac.id/webbasedmedia

Jumat, 02 Desember 2011

Prinsip Dasar Komunikasi yang Efektif

A. Karakteristik Sumber

Sumber merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan komunikasi. Dalam hal ini, ada 3 (tiga) karakteristik sumber yang perlu diperhatikan yakni: credibility (kredibilitas),
attractiveness (daya tarik)
dan power (kekuasaan/ kekuatan).
Dengan demikian dari segi sumber keberhasilan komunikasi ditentukan oleh kredibilitas, daya tarik, serta kekuatan/ kekuasaannya untuk mempengaruhi pihak penerima.

B. Bentuk dan Teknik Peryanjian Pesan

Bentuk dan teknik penyajian pesan pada dasarnya mencakup 2 (dua) aspek: struktur dan daya tarik (appeals). Struktur pesan menunjuk pada cara mengorganisasikan elemen-elemen pokok dari pesan. Cara pengaturan struktur pesan mencakup 3 (tiga) hal: sisi pesan, urutan penyajian dan penarikan kesimpulan. Sementara itu, ada 4 ( empat) pendekatan yang dapat dipergunakan agar penyajian pesan menarik perhatian khalayak. Keempat pendekatan tersebut adalah: fear appeals, Rational appeals, emotional appeals, dan pendekatan humoris.

C. Karakteristik Saluran Komunikasi

Terdapat tiga saluran komunikasi yang dapat dipergunakan dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat: saluran komunikasi personal, media massa dan media tradisional. Masing- masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya sendiri- sendiri. Kombinasi penggunaan dari ketiga saluran komunikasi tersebut akan menghasilkan dampak yang lebih optimal.

media massa
Pemilihan satu atau beberapa media sebaiknya didasarkan atas 2 (dua) pertimbangan. Pertama, pertimbangan yang menyangkut karakteristik media. Kedua, pertimbangan yang menyangkut karakteristik isi dan penyajian pesan yang akan disampaikan ( karakteristik kreatif).

D. Karakteristik Khalayak


Khalayak bukanlah merupakan sekumpulan individu-individu yang bersikap dan bertindak pasif. Khalayak, aktif dan juga selektif. Terhadap isi pesan yang sama, boleh jadi akan terdapat perbedaan-perbedaan di kalangan khalayak mengenai perhatian, pemahaman anggapan serta tindakan yang timbul. Terdapat sedikitnya 8 ( delapan) karakteristik.


Sumber:  alayyubi23.blogspot.com gambar google.com

http://cai.elearning.gunadarma.ac.id/webbasedmedia 

Komunikasi dan Budaya

A. Peranan Kebudayaan dalam Kehidupan Manusia

Kebudayaan berasal dari kata buddhayah sebagai bentuk jamak dari buddhi yang artinya budi dan akal. Jadi kebudayaan adalah hal-hal yang bersangkutan dengan budi dan akal. Secara luas kebudayaan artinya pikiran, karya, dan hasil karya manusia. Secara sempit maksudnya ialah sesuatu yang indah atau seni.
Kebudayaan mempunyai tiga wujud, yaitu kebudayaan ideal, sistem sosial, dan kebudayaan fisik. Setiap kebudayaan juga mempunyai tujuh unsur universal, yakni unsur-unsur yang selalu ada dalam setiap kebudayaan. Yaitu sistem religi dan upacara keagamaan, sistem dan organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, sistem mata pencaharian, dan sistem teknologi dan peralatan.
Fungsi kebudayaan terutama kebudayaan ideal adalah mengatur, mengendalikan, dan memberi arah pada tingkah laku dan perbuatan masyarakatnya. Untuk melestarikan nilai-nilai budayanya, setiap kebudayaan memiliki " harapan budaya". Artinya, harapan masyarakat kebudayaan bersangkutan terhadap para anggotanya untuk bertingkah laku sesuai adat istiadat tersebut.
contoh kebudayaan ideal

contoh kebudayaan fisik
B. Pengaruh Kebudayaan terhadap Komunikasi

Keberhasilan komunikasi banyak ditentukan oleh tercapainya persamaan makna (maksud) antara komunikator dan komunikan. Persamaan makna itu sendiri dapat terjadi jika ada persamaan term of reference dan field of experience antara para partisipan komunikasi. Dan persamaan kedua faktor tersebut dapat tercapai jika ada persamaan latar belakang budaya pihak- pihak yang berkomunikasi. Nilai-nilai, norma, dan keyakinan, yang merupakan unsur-unsur kebudayaan mempengaruhi persepsi dan sikap.

Unsur- unsur kebudayaan tersebut mempengaruhi positif, negatif, atau netralnya makna (hasil penafsiran). Di samping sebagai tingkah laku yang diajarkan, komunikasi sekaligus berfungsi sebagai alat untuk meneruskan warisan budaya suatu generasi ke generasi berikutnya. Baik secara verbal maupun non verbal.

C. Komunikasi Antar Budaya dan Pemakaiannya

Yang dimaksudkan dengan komunikasi antarbudaya komunikasi antara orang- orang yang mempunyai latar belakang budaya yang berbeda-beda. Perbedaan budaya tersebut dapat mulai dari tingkat individu, kelompok sosial, etnis/ras, negara, hingga dunia. Dalam komunikasi antarbudaya dikenal pula interaksi antara kebudayaan dominan dan kebudayaan sub ordinat.

Perbedaan budaya dapat menimbulkan konflik. Untuk masa kini komunikasi antarbudaya telah menjadi pusat perhatian orang, baik sebagai individu, domestik, maupun internasional. Komunikasi antarbudaya juga penting dalam melaksanakan difusi inovasi.


Sumber: alayyubi23.blogspot.com gambar google.com


http://cai.elearning.gunadarma.ac.id/webbasedmedia 

Komunikasi Massa

A. Pengertian dan Karakteristik Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan melalui media massa. Media massa dapat dikelompokkan ke dalam; media massa cetak dan media massa elektronika. Media massa cetak meliputi koran, majalah, dan buletin. Media massa elektronika mencakup radio, televisi, dan film. Ada tujuh ciri khas atau karakteristik dari komunikasi massa, yakni :
( 1) komunikasi melalui media massa ditujukan kepada khalayak luas;
(2) bentuk komunikasi melalui media massa bersifat umum bukan pribadi;
(3) pola penyampaian pesan secara cepat;
(4) penyampaian pesan melalui media massa berjalan satu arah;
(5) kegiatan komunikasi massa dilakukan terencana, terjadwal, dan terorganisasi;
(6) penyampaian melalui media massa dilakukan secara berkala; dan
(7) isi pesan media massa mencakup berbagai bidang kehidupan manusia.
contoh penyampain media massa secara cepat
contoh media massa bersifat umum bukan pribadi

B. Proses dan Karakteristik Isi Pesan Komunikasi Massa

Kegiatan melalui media massa dilakukan secara terencana, terjadwal dan terorganisasi. Redaksi yang bertindak sebagai " gatekeeper" menjalankan fungsi decoding, interpreting, dan encoding yakni membaca, menyeleksi dan memutuskan hal-hal yang akan dimuat atau disiarkan media tersebut. Setelah melewati gatekeeper ini, pesan- pesan tersebut disebarkan atau disiarkan pada khalayak. Demikian pula halnya dengan khlayak. Mereka juga akan menyeleksi dan menginterpretasikan pesan-pesan media. Karena proses komunikasi massa ini berlangsung satu arah, umpan balik (feedback) bersifat dugaan atau tertunda. Misalkan, bila seseorang tidak tertarik dengan suatu acara, ia akan berhenti melihat secara tersebut.

Secara umum, khalayak akan tertarik pada pesan-pesan media apabila isinya mengandung unsur-unsur sebagai berikut :
(1) "novelty" (sesuatu yang baru),
(2) kedekatan jarak (fisik dan psikologis),
(3) popularitas (mencakup tokoh, organisasi atau kelompok; tempat dan tanggal yang penting dan terkenal);
(4) konflik atau pertentangan baik dalam bentuk kekerasan maupun menyangkut perbedaan nilai dan pendapat,
(5) humor,
(6) seks dan keindahan,
(7) emosi dan simpati,
(8) nostalgia, dan
(9) Human interest.

C. Fungsi Komunikasi Massa

Secara garis besar fungsi komunikasi massa ada dua fungsi terhadap masyarakat dan fungsi terhadap individu. Menurut Lasswell dan Wright ada empat fungsi sosial, yaitu: (1) pengawasan lingkungan;
(2) korelasi antarbagian dalam masyarakat terhadap lingkungannya;
(3) sosialisasi; dan
(4) hiburan, kemudian

Menurut Lazarsfeld dan Merton fungsi sosial komunikasi massa adalah:
(1) memberikan status; dan
(2) memperkokoh norma- norma sosial. Meskipun komunikasi melalui media massa itu fungsional, tetapi dapat berubah menjadi disfungsional.
Sedangkan, fungsi terhadap individu ada tujuh:
(1) pengawasan atas pencarian informasi;
(2) mengembangkan konsep diri;
(3) fasilitas dalam hubungan sosial;
(4) substitusi dalam hubungan sosial;
(5) membantu melegakan emosi;
(6) pelarian dari ketegangan dan keterasingan; dan
(7) sebagai bagian dari kehidupan rutin atau ritualisasi.

D. Dampak Komunikasi Massa

Dampak media massa dapat dilihat dari 2 aspek, yakni dampak yang berkaitan dengan kehadiran media massa secara fisik dan dampak yang berkaitan dengan pesan-pesan yang disebarkan media massa. Kehadiran media massa sebagai objek fisik mempengaruhi:
1) bidang ekonomi;
2) struktur dan interaksi sosial;
3) jadwal kegiatan sehari-hari;
4) sebagai penyaluran perasaan tertentu, seperti kecewa, marah, bosan dan sebagainya. Sedangkan pesan-pesan yang disebabkan media massa berpengaruh pada aspek kogaitif, afektif dan konatif.

Dampak dari pesan-pesan media massa akan semakin kuat bila ditunjang beberapa kondisi sebagai berikut:
1) exposure (jangkauan pengenaan);
2) kredibilitas informasi;
3) konsonansi;
4) signifikan dengan kepentingan dan kebutuhan khalayak;
5) menyentuh hal-hal yang bersifat "sensitif";
6) dalam situasi kritis dan
7) dukungan komunikasi antarpribadi.
dampak negatif media massa (TV)



Sumb: alayyubi23.blogspot.com gambar google.com


http://cai.elearning.gunadarma.ac.id/webbasedmedia 

Kamis, 17 November 2011

Proses Komunikasi

Prinsip Dasar Proses Komunikasi

Proses komunikasi melibatkan tujuh elemen, yaitu sumber, pesan, saluran, penerima, akibat/hasil, umpan-balik, dan gangguan. Dalam setiap proses komunikasi, sumber dan penerima pesan komunikasi, masing-masing melakukan tiga kegiatan atau tindakan: encoding (membentuk kode-kode pesan), decoding (memecahkan kode-kode pesan), dan interpreting (menginterpretasikan arti pesan). Sumber/pengirim pesan/komunikator adalah seseorang atau sekelompok orang atau suatu organisasi/institusi yang mengambil inisiatif menyampaikan pesan. Pesan adalah berupa lambang atau tanda seperti kata-kata tertulis atau secara lisan, gambar, angka, gestura. Saluran yaitu sesuatu yang dipakai sebagai alat penyampaian/pengiriman pesan  (misalnya telepon, radio, surat, surat kabar, majalah, TV, gelombang udara dalam konteks komunikasi antarpribadi secara tatap muka). Penerima/komunikan, yaitu seseorang atau sekelompok orang atau organisasi/institusi yang menjadi sasaran penerima pesan. Akibat/dampak/hasil yang terjadi pada pihak penerima/kominikan. Umpan balik/feedback, yaitu tanggapan balik dari pihak penerima/komunikan atas pesan yang diterimanya. Gangguan (noise) adalah faktor-faktor fisik ataupun psikologis yang dapat mengganggu atau menghambat kelancaran proses komunikasi.

Tingkatan Proses Komunikasi 

Menurut Denis McQuail (1987) “ Mass Communication Theory “
Proses komunikasi dalam masyarakat berlangsung dalam 6 tingkatan sbb :





1. Komunikasi intra pribadi
2. Komunikasi antar pribadi
3. Komunikasi dlm kelompok
4. Komunikasi antar kelompok
5. Komunikasi organisasi
6. Komunikasi dgn masyarakat luas

proses komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang
kegiatan komunikasi secara langsung
kegiatan komunikasi yang berlangsung diantara anggot
kegiatan komunikasi yang berlangsung antara satu kelompok
mencakup kegiatan-kegiatan dalam suatu organisasi
komunikasi ditujukan pada masyarakat secara luas

Tujuan dan Akibat Komunikasi

Tujuan komunikasi dapat dilihat dari dua perspektif kepentingan, yaitu kepentingan sumber dan kepentingan penerima. Tujuan komunikasi dari suut kepentingan sumber antara lain: 1) memberikan informasi, 2) mendidik, 3) menyenangkan/menghibur, dan 4) menganjurkan suatu tindakan/persuasi. Tujuan komunikasi dari sudut kepentingan penerima antara lain: 1) memahami informasi, 2) mempelajari, 3) menikmati, dan 4) menerima atau menolak anjuran. Tujuan komunikasi juga dapat dipandang dari sudut sosial dan individu. Tujuan komunikasi dipandang dari sudut kepentingan sosial adalah: 1) berbagai pengetahuan umum tentang lingkungan sekitarnya, 2) sosialisasi peran, nilai, kebiasaan terhaap anggota-anggota baru, 30 memberi hiburan kepada warga masyarakat, menciptakan bentuk-bentuk kesenian baru, dll, 4) pencapaian konsensus, mengontrol tingkah laku. Tujuan komunikasi dipandang dari keentingan individu adalah: 1) menguji, mempelajari dan memperoleh gambaran tentang realitas, kesempatan dan bahaya, 2) memperoleh pengetahuan dan keterampilan untuk hidup bermasyarakat, 3) menikmati hiburan, rileks, melarikan diri dari kesulitan hidup sehari-hari, dll, 4) menentukan keputusan/pilihan, bertindak sesuai aturan sosial.
Hasil dan akibat komunikasi pada dasarnya menyangkut tiga aspek, yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek konatif. Aspek kognitif, yaitu menyangkut kesaaran dan pengetahuan. Misalnya: menjadi sadar atau ingat, menjadi tahu dan kenal. Aspek afektif yaitu menyangkut sikap atau perasaan/emosi. Misalnya: sikap setuju/tidak setuju, perasaan sedih, gembira, perasaan benci an menyukai. Aspek konatif, yaitu menyangkut perilaku/tindakan. Misalnya: berbuat seperti apa yang disarankan, atau berbuat sesuatu tidak seperti apa yang disarankan (menentang).




Sumber: uripsantoso.wordpress.com dan sbektiistiyanto.files.wordpress.com


http://cai.elearning.gunadarma.ac.id/webbasedmedia 

Komunikasi Non Verbal

Definisi dan Batasan Umum komunikasi Non Verbal


Komunikasi non verbal adalah tindakan-tindakan manusia yang secara sengaja dikirimkan dan dinterpretasikan seperti tujuannya dan memiliki potensi akan adanya umpan balik dari yang menerimanya. Salah satu aspek penting komunikasi nonverbal adalah pada saat kita berupaya untuk memahami makna dari setiap pesan komunikasinya. Di dalam kehidupan sehari-hari perilaku non verbal sangat beraneka ragam dan banyak serta sangat membantu pembentukan makna pada setiap pesan komunikasi.

Batasan-batasan umum komunikasi non verbal:

1. Komunikasi non verbal berada dalam konteks suatu perilaku non verbal yang sama mungkin akan mempunyai makna yang berbeda, ketika ia muncul dalam konteks yang berbeda. Untuk hal yang sama, makna yang diberikan oleh suatu perilaku non verbal juga tergantung pada pesan verbal yang menyertainya.


2. Perilaku non verbal adalah perilaku yang normal berbagai bentuk perilaku non verbal seperti gerak mimik wajah, gerakan-gerakan tubuh, gerak otot tubuh, berkeringat, menguap dan wajah memerah terjadi sebagai bentuk-bentuk perilaku yang normal.

3. Tindakan-tindakan non verbal saling terintegrasi seluruh bagian dari tubuh secara normal bekerja sama-sama mengkomunikasikanmakna-makna tertentu.

4. Pesan verbal dan tindakan non verbal saling terintegrasidi dalam suatu pesan komunikasi, perilaku non verbal saling terkait dengan pesan-pesan verbal yang menyertainya.


5. Pesan komunikasi non verbal bermakna rangkap perilaku non verbal dapat bermakna rangkap dan karenanya bersifat kontradiktif. ada beberapa fakta yang biasanya menyertai suatu pengiriman pesan bermakna ganda.

6. Perilaku non verbal selalu dikomunikasikan semua gerakan yang kita lakukan dalam hubungannya dengan orang lain selalu dikomunikasikan, diterima dan diinterpretasikan. Dengan tanpa memperhatikan apakah seseorang melakukan sesuatu atau tidak, perilaku orang itu memberikan informasi tertentu kepada orang lain.

7. Komunikasi non verbal berada dalam suatu aturandi dalam komunikasi verbal atau bahasa, terdapat aturan-aturan yang mudah dikenal, seperti intonasi, makna, struktur bahasa dan hubungan-hubungan kalimat.

8. Komunikasi non verbal sangat menentukanpada dasarnya semua pesan (verbal atau non verbal) ddidorong oleh hal-hal tertentu. Tindakan kita ditentukan oleh keinginan-keinginan tertentu.

9. Perilaku non verbal sangat terpercayakita akan cepat percaya terhadap perilaku non verbal apabila perilaku ini bertolak belakang dengan pesan yang mengikutinya.

10. Perilaku non verbal adalah metakomunikasi metakomunikasi adalah komunikasi yang berkaitan dengan komunikasi-komunikasi lainnya. Fungsinya adalah menjelaskan atau memperkuat perilaku-perilaku verbal atau non verbal yang lain.


Perbedaan Kmunikasi Verbal dan Non Verbal
  
Komunikasi verbal ( verbal communication ) adalah bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral). Komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena kenyataannya, ide-ide, pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal ketimbang non verbal. Dengan harapan, komunikan (baik pendengar maun pembaca ) bisa lebih mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan.
Prakteknya, komunikasi verbal bisa dilakukan dengan cara :
a) Berbicara dan menulis.
b) Mendengarkan dan membaca.
 
Komunikais non verbal ( non verbal communicarion) menempati porsi penting. Banyak komunikasi verbal tidak efektif hanya karena komunikatornya tidak menggunakan komunikasi non verbal dengan baik dalam waktu bersamaan. Melalui komunikasi non verbal, orang bisa mengambil suatu kesimpulan mengenai suatu kesimpulan tentang berbagai macam persaan orang, baik rasa senang, benci, cinta, kangen dan berbagai macam perasaan lainnya. Kaitannya dengan dunia bisnis, komunikasi non verbal bisa membantu komunikator untuk lebih memperkuat pesan yang disampaikan sekaligus memahami reaksi komunikan saat menerima pesan.
Bentuk komunikasi non verbal sendiri di antaranya adalah, bahasa isyarat, ekspresi wajah, sandi, symbol-simbol, pakaian sergam, warna dan intonasi suara.
 

 
Jenis Komunikasi Non Verbal dan Fungsinya


Komunikasi objek

Komunikasi objek yang paling umum adalah penggunaan pakaian. Orang sering dinilai dari jenis pakaian yang digunakannya, walaupun ini dianggap termasuk salah satu bentuk stereotipe. Misalnya orang sering lebih menyukai orang lain yang cara berpakaiannya menarik. Selain itu, dalam wawancara pekerjaan seseorang yang berpakaian cenderung lebih mudah mendapat pekerjaan daripada yang tidak. Contoh lain dari penggunaan komunikasi objek adalah seragam.

Sentuhan

 Haptik adalah bidang yang mempelajari sentuhan sebagai komunikasi nonverbal. Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain. 

Kronemik

adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas

Gerakan tubuh

Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh.

Proxemik

yaitu jarak yang Anda gunakan ketika berkomunikasi dengan orang lain, termasuk juga tempat atau lokasi posisi Anda berada. Dalam ruang personal, dapat dibedakan menjadi 4 ruang interpersonal :

a). jarak intim

b) jarak personal

c) jarak sosial

d) jarak publik

Vokalik

atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Ilmu yang mempelajari hal ini disebut paralinguistik. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain.

Lingkungan

Lingkungan juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu. Diantaranya adalah penggunaan ruang, jarak, temperatur, penerangan, dan warna.


Fungsi Komunikasi Nonverbal

Repetisi

Perilaku nonverbal dapat mengulangi perilaku verbal. Misalnya, Anda menganggukkan kepala ketika mengatakan "Ya," atau menggelengkan kepala ketika mengatakan "Tidak," atau menunjukkan arah (dengan telunjuk) ke mana seseorang harus pergi untuk menemukan WC.

Kontradiksi

Perilaku nonverbal dapat membantah atau bertentangan dengan perilaku verbal dan bisa memberikan makna lain terhadap pesan verbal . Misalnya, Anda memuji prestasi teman sambil mencibirkan bibir.

Aksentuasi

Memperteguh, menekankan atau melengkapi perilaku verbal. Misalnya, menggunakan gerakan tangan, nada suara yang melambat ketika berpidato. Isyarat nonverball tersebut disebut affect display.

Komplemen

Perilaku Nonverbal dapat meregulasi perilaku verbal. Misalnya, saat kuliah akan berakhir, Anda melihat jam tangan dua-tiga kali sehingga dosen segera menutup kuliahnya. 

 

Sumber: pksm.mercubuana.ac.id dan  ferdy-pharm.blogspot.com dan id.wikipedia.org

 

 http://cai.elearning.gunadarma.ac.id/webbasedmedia

Informasi Pesan dan Makna

Informasi Pesan dan Makna

Konsep dan Teori Informasi

Konsep
Kendati pun semua orang setuju bahwa informasi merupakan unsur dasar dalam komunikasi, tidak seluruhnya sepakat mengenai pengertian informasi itu sendiri. Untuk memperjelas pemahaman terhadap informasi, Fisher (1986) mengelompokkan berbagai pandangan mengenai konsep informasi ke dalam tiga buah variasi.

Pertama, Penggunaan istilah informasi untuk menunjukkan fakta atau data yang dapat diperoleh selama tindakan komunikasi berlangsung. Manakala saat kita berbincang-bincang dengan lawan bicara, atau saat kita sedang menonton televisi, mendengankar radio, membaca koran, buku selebaran, maka saat itulah kita mendapatkan informasi yaitu berupa fakta dan data yang kita serap.
Kedua, penggunaan informasi untuk Menunjukkan makna dan data. Menurut pandangan ini informasi berbeda dengan data. Informasi adalah arti, maksud dan makna yang dikandung dalam data. Dalam hal ini peran seseorang untuk memberikan maksudpada data memegang peranan/posisi sangat penting. misalnya pada saat anda mendaki gunung, lalu menemui tanda panah putih di suatu tempat, dan pada tempat lain tanda panah itu di tulis ganda. Bagi anda yg mendaki gunung secara bebar anda berfikit mungkin itu hanya tanda panah biasa, namun bagi rekan anda yang mendaki gunung dengan mengikuti tanda tanda bisa saja tanda panah itu berarti anda harus berlari.
Ketiga, istilah Informasi menurut teori informasi yang menganggapinformasi sebagai jumlah ketidak pastian yang dapat diukur dengan cara mereduksi sejumlah alternatif pilihan yang tersedia. Menurut teori ini informasi berkaitan erat dengan situasi yang tidak pasti. Semakin tidak pasti suatu situasi, dan semakin banyak pula alternatif pilihan yang dapat digunakan secara berturut-turut dan bertumpang tindih untuk mengurangi ketidak pastian tersebut. Dengan kata lain, informasi adalah sesuatu yang mengurangi ketidak pastian. Contoh sederhana, Anda sedang bermain-main dengan mata uang logam. anda ingin mengetahui apakah hasil setiaplemparan selalu menunjukan gambar? anda dalam situasi yang tidak pasti, sebab boleh jadi yang selalu muncul adalah angka. Tanda "angka" dan :gambar" tidak lain adalah alternatif pilihan untuk mengurangi ketidakpastian tersebut.

Teori Informasi
Teori informasi muncul setelah Claude Shannon dan Werren Weaver membuat model yang dipublikasikan pada tahun 1949 melaluai bukunya yang berjudul The Mathematical Theiry of Communication.





Model yang dubuat mereka terkenal dengan nama model Shannon-Weaver.


Salah satu ciri khas teori mereka adalah adanya  unsur noise. Adanya faktor gangguan noise pada komunikasi memungkinkan lahirnya onsep entrophy, situasi yang tidak pasti atau tak teratur.

Pesan dan Makna

Pesan
Informasi tiada lain adlah makna simbol-simbol komunikasi. Dengan kata lain informasi adalah makna pesan. Jika dikatakan bahwa makna, kata, dan isyrat tidak mengandung informasi jika tidak ditafsirkan oleh penerimanya maka dapatlah dikemukakan bahwa ridaklah mempunyai arti apapun jika tidak di beri makna oleh komunikasi. Sebaliknya pesanlah yang mengandung makna apabila pesan tersebut ditafsirkan. Dari pengertian pesan tersebut dapat diketahui bahwa wujud informasi adalah berupa pesan-pesan yang dikirimkan dan tentu diterima baik dalam bentuk kata, simbol, atau isyarat.

Makna
Persoalan makna kelak menarik perhatian para filsuf, ahli bahasa, psikologi, sosiologi, dan antropologi, sejak 2000 tahun yang lalu. Untunglah Brodback (1963) seperti dikutip Fisher membantu kita merumuskan tiga macam makna.

Pertama, makna Referensial yakni makna suatu istilah mengenai objek, pikiran, ideal, atau konsep yang ditujukan oleh istilah itu. Misalnya, istilah "kendaraan" merujuk pada mobil, motor, sepeda, bahkan kuda, artinya sesuatu yang dapat ditumpangi dan membawa penumpangnya pada jarak tertentu.
Kedua, makna yang Menunjukan Arti suatu istilah sejauh dihubungkan dengankonsep-konsep lain. Misalnya, istilah phlogiston dulu digunakan untuk menjelaskan proses pembakaran. sesuatu benda dapat terbakar bila da phlogiston. namun sejak ad kata oksigen maka kata phlogiston sudah tida di pakai lagi.
Ketiga, makna Intensional, yakni arti suatu istilah atau lambang tergantung pada apa yang dimaksudkan oleh si pemakai dengan arti lambang itu. Misalnya, anda bilang jeruk garut itu manis, manis yang dimaksud tidak ada rasa asam, tetapi untuk kawan anda manis dengan sedikit rasa pahit.

Masalah dalam Bahasa

Bahasa merupakan faktor yang paling penting dalam berkomunikasi. Tanpa bahsa, kita tidak dapt berkomunikasi. Dua jenis bahasa dalam komunikadi, yaitu bahasa verbal (lisan) dan bahasa nonverbal (tulisan, simbol, isyarat). Fungsi bahasa dalam berkomunikasi adalah untuk mengirimkan pesan. Bila tidak adanya bahasa maka susahnya orang saling bersosialisasi, tidak berkembangnya kehidupan manusia, maka punahlah manusia.


Suber; buku PengantaR Ilmu Komunikasi karya S. Djuarsa Sendjaja, Ph.D.


http://cai.elearning.gunadarma.ac.id/webbasedmedia

Jumat, 04 November 2011

Bijak :))

@Dokter_bijak
* Be the B.E.S.T= (B)e yourself (E)xpress your feelings (S)how your inner beauty (T)ell your thought
@pepatah:
* Jangan menunda sebuah pekerjaan, lebih baik menyesali apa yang kamu kerjakan, daripada menyesali apa yang tak pernah kau kerjakan.

*Ketika hati sedang gundah, gelisah dan penuh dengan keputus asaan, ingatlah bahwa hanya kepada Tuhan kita mengadu.

*Amarah adalah cara termudah untuk membuat masalah. Bersabar adalah salah satu cara agar terhindar dari masalah.

*Jangan ingkari kata hati, meski dia tak mampu melihat apa yang dilihat matamu, tapi dia mampu mengerti apa yang tak dipahami pikiranmu.

*Jangan pernah meremehkan dirimu sendiri. Percayalah bahwa kau pantas merasa istimewa, setiap detik, setiap hari selama hidupmu.

Kutipan posting by: twitter @pepatah

Selasa, 25 Oktober 2011

Model Model Komunikasi

Model Model Komunikasi

Menurut Om Sereno dan Mortensen, suatu model komunikasi merupakan deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. Suatu model merepresentasikan secara abstrak ciri-ciri penting dan menghilangkan rincian komunikasi yang tidak perlu dalam “dunia nyata”.

B. Aubrey Fisher mengatakan, model adalah analogi yang mengabstraksikan dan memilih bagian dari fenomena yang dijadikan model.

Werner J. Severin dan James W. Tankard, Jr. mengatakan bahwa model membantu merumuskan suatu teori dan menyarankan hubungan. Oleh karena hubungan antara model dengan teori begitu erat, model sering dicampuradukkan dengan teori



FUNGSI DAN MANFAAT MODEL

Gordon Wiseman dan Larry Barker, mengemukakan bahwa model kamunikasi mempunyai tiga fungsi :

1. Melukiskan proses komunikasi,

2. Menunjukkan hubungan visual,

3. Membantu dalam menemukan dan memperbaiki kemacetan komunikasi.

Deutsch menyebutkan bahwa model itu mempunyai empat fungsi :

1. Mengorganisasikan (kemiripan data dan hubungan) yang tadinya tidak teramati,

2. Heuristik (menunjukkan fakta-fakta dan metode baru yang tidak diketahui),

3. Prediktif, memungkinkan peramalan dari sekedar tipe ya atau tidak hingga kuantitatif yang berkenaan dengan kapan dan seberapa banyak,

4. Pengukuran, mengukur fenomena yang diprediksi,


MODEL-MODEL KOMUNIKASI : SUATU PERKENALAN

Sejauh ini terdapat anyak sekali model komunikasi yang telah dibuat pakar komunikasi. Maka disini kita “hanya” akan membahas sebagian kecil saja dari sekian banyak model komunikasi tersebut :

v Model S – R

Model stimulus – respons (S-R) adalah model komunikasi paling dasar. Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi behavioristik.

Model ini menunjukkan bahwa komunikasi itu sebagai suatu proses “aksi-reaksi” yang sangat sederhana. Jadi model ini mengasumsikan bahwa kata-kata verbal, isyarat nonverbal, gambar dan tindakan tertentu akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu. Pertukaran informasi ini bersifat timbal balik dan mempunyai banyak efek dan setiap efek dapat mengubah tindakan komunikasi.

Contoh : Anda menyukai seseorang, lalu anda melihat dan memperhatikan wajahnya sambil senyum-senyum. Ternyata orang tersebut malah menutup wajahnya dengan buku atau malah teriak “apa liat-liat, nantang ya?” lalu anda kecewa dan dalam pikiran anda merasa cintanya bertepuk sebelah tangan dan anda ingin bunuh dia.

v Model Aristoteles

Model ini adalah model komunikasi yang paling klasik, yang sering juga disebut model retoris. Model ini sering disebut sebagai seni berpidato.

Menurut Aristoteles, persuasi dapat dicapai oleh siapa anda (etos-kererpercayaan anda), argumen anda (logos-logika dalam emosi khalayak). Dengan kata lain, faktor-faktor yang memainkan peran dalam menentukan efek persuatif suatu pidato meliputi isi pidato, susunannya, dan cara penyampainnya.

Salah satu kelemahan model ini adalah bahwa komunikasi dianggap sebagai fenomena yang statis.

v Model Lasswell

Model ini berupa ungkapan verbal, yaitu :

Who

Says What

In Which Channel

To Whom

With What Effect

Lasswell mengemukakan tiga fungsi komunikasi yaitu :

1. Pengawasan Lingkungan – yang mengingatkan anggota-anggota masyarakat akan bahaya dan peluang dalam lingkungan.

2. Korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan,

3. Transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya.

Akan tetapi model ini dikritik karena model ini mengisyaratkan kehadiran komunikator dan pesan yang bertujuan. Model ini juga terlalu menyederhanakan masalah.

v Model Shannon dan Weaver

Model yang sering disebut model matematis atau model teori informasi. Model itu melukiskan suatu sumber yang menyandi atau menyiptakan pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran kepada seorang penerima.

Konsep penting Shannon dan Weaver adalah :

Gangguan (noise), Setiap rangsangan tambahan dan tidak dikendaki yang dapat mengganggu kecermatan pesan yang disampaikan.

Konsep lain yang ikut andil adalah entropi dan redundasi serta keseimbangan yang diperlukan diantara keduanya untuk menghasilkan komunikasi yang efisien dan dapat mengatasi gangguan dalam saluran.

Sayangnya, model ini juga memberikan gambaran yang parsial, komunikasi dipandang sebagai fenomena satu arah.

v Model Newcomb

Komunikasi adalah suatu cara yang lazim dan efektif yang memungkinkan orang orang mengorientasikan diri terhadap lingkungan mereka. Ini adalah model tindakan komunikatif dua orang yang disengaja.

Model ini mengisyaratkan bahwa setiap sistem ditandai oleh suatu keseimbangan atau simetri,karena ketidakkeseimbangan atau kekurangan simetri secara psikologis tidak menyenangkan dan menimbulkan tekanan internal untuk memulihkan keseimbangan.

v Model Westley dan Maclean

Menurut pakar ini, perbedaan dalam umpan balik inilah yang membedakan komunikasi antarpribadi dengan komunikasi massa. Umpan balik dari penerima bersifat segera dalam komunikasi antarpribadi, dalam komunikasi massa bersifat minimal atau tertunda. Sumber dalam komunikasi antar pribadi dapat langsung memanfaatkan umpan balik dari penerima sedangkan dalam komunikasi massa sumber misalnya penceramah agama, calon presiden yang berdebat dalam rangka kampanye politik.

Konsep pentingnya adalah Umpan balik, Perbedaan dan kemiripan komunikasi antarpribadidengan komunikasi massa. Pesan ini juga membedakan pesan yang bertujuan dan pesan yang tidak bertujuan.

v Model Gerbner

Model verbal Gerbner adalah :

1. Seseorang ( sumber, komunikator )

2. Mempersepsi suatu kejadian

3. Dan bereaksi

4. Dalam suatu situasi

5. Melalui suatu alat

6. Untuk menyediakan materi

7. Dalam suatu bentuk

8. Dan konteks

9. Yang mengandung isi

10. Yang mempunyai suatu konsekuensi

v Model Berlo

Menurut model Berlo, sumber dan penerima pesan dipengaruhi oleh faktor :

1. Keterampilan komunikasi

2. Sikap

3. Pengetahuan

4. Sistem sosial

5. Budaya

Salah satu kelebihan model ini adalah model ini tidak terbatas pada komunikasi publik atau komunikasi massa, namun juga komunikasi antarpribadi dan berbagai bentuk komunikasi tertulis. Model ini bersifat heuristik (merangsang penelitian).

v Model DeFleur

Source dan Transmitter adalah dua fase yang berbeda yang dilakukan seseorang, fungsi receiver dalam model ini adalah menerima informasi dan menyandi baliknya mengubah peristiwa fisik informasi menjadi pesan.

Menurut DeFleur komunikasi adalah terjadi lewat suatu operasi perangkat komponen dalam suatu sistem teoretis, yang konsekuensinya adalah isomorfisme diantara respons internal terhadap seperangkat simbol tertentu pada pihak pengirim dan penerima.

v Model Tubbs

Pesan dalam model ini dapat berupa pesan verbal, juga non verbal, bisa disengaja ataupun tidak disengaja. Salurannya adalah alat indera, terutama pendengaran, penglihatan dan perabaan.

Gangguan dalam model ini ada 2, gangguan teknis dan gangguan semantik. Gangguan teknis adalah faktor yang menyebabkan si penerima merasakan suatu perubahan dalam informasi atau rangsangan yang tiba, misalnya kegaduhan. Ganguan semiatik adalah pemberian makna yang berbeda atas lambang yang disampaikan pengirim.

v Model Gudykunst dan Kim

Merupakan model antar budaya, yakni komunikasi antara budaya yang berlainan, atau komunikasi dengan orang asing.

Menurut Gudykunst dan Kim, penyandian pesan dan penyandian balik pesan merupakan suatu proses interaktif yang dipengaruhi oleh filter-filter konseptual yang dikategprikan menjadi faktor-faktor budaya, sosial budaya, psikobudaya, dan faktor lingkungan.

v Model Interaksional

Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui apa yang disebut pengambilan peran orang lain. Diri berkembang lewat interaksi dengan orang lain, dimulai dengan orang terdekatnya seperti keluarga dalam suatu tahap yang disebut tahap permainan dan terus berlanjut hingga kelingkungan luas dalam suatu tahap yang disebut tahap pertandingan.


Dikutip dari: jurusankomunikasi.blogspot.com/.../model-model-komunikasi.html

http://cai.elearning.gunadarma.ac.id/webbasedmedia  


Kamis, 13 Oktober 2011

KOMUNIKASI DAN KEHIDUPAN MANUSIA

KOMUNIKASI DAN KEHIDUPAN MANUSIA

Sebagai manusia, kita tidak bisa tidak berkomunikasi satu sama lain. Kalau tidak berkomunikasi rasanya sepi dan tidak bergairah.Komunikasi merupakan sarana mengungkapkan perasaan, ide, gagasan atau yang lainnya melalui baik langsung ataupun tidak langsung (melalui media). Jadi, komunikasi merupakan kebutuhan dasar atau primer manusia.

Tindakan komunikasi menyangkut perasaan, pikiran dan perbuatan manusia.Tindakan komunikasi dinyatakan langsung jika kita berkomunikasi tanpa menggunakan media. Misalnya: dua orang bercakap-cakap, sekelompok orang terlibat dalam diskusi yang seru dll. Tindakan komunikasi dinyatakan tidak langsung jika dilakukan dengan perantara media.

Tindakan komunikasi dinyatakan verbal jika komunikasi menggunakan kata-kata dan atau tulisan. Contoh: si A berbicara dengan B, si B mengirim surat kepada si A dsb. Tindakan komunikasi dinyatakan non-verbal jika kita menggunakan bahasa tubuh, seperti isyarat (misalnya dengan mengacungkan ibu jari) dsb. Contoh lain: Si B mengangguk-anggukkan kepalanya pada saat mendengarkan pembicaraan si A.


 Berikut adalah beberapa diantaranya:

1) seorang bayi menangis i tengah malam. Ia baru behenti menangis setelah disusui oleh ibunya.

2) Seorang pengenara mobil ditilang oleh polisi, karena ia melanggar aturan rambu-rambu lalu lintas.

3) Seorang ibu yang sedang berjalan, berhenti sejenak dan mengamat-amati beberapa buah poster tentang KB dan imunisasi yang terpampang di papan pengumuman di halaman Puskesmas.

4) Seorang bapak duuk di serambi rumahnya sambil membaca surat kabar.

5) Seorang ibu guru mengajar matematika kepada murid-muridnya di dalam kelas.

6) Beberapa orang muda asyik mengobrol sambil minum kopi di sebuah kedai kopi.

7) Seorang pelukis asyik menggambar pemandangan di tepi pantai.

8) Ribuan orang mengunjungi Pameran Produk Ekspor di Arena Jakarta Fair yang menggelarkan berbagai jenis produk buatan Indonesia.

9) Dan masih banyak lagi.


SEJARAH PERKEMBANGAN KOMUNIKASI

I. Era komunikasi tulisan :
* 4000SM bangsa Sumeria menulis dalam lembaran tanah liat
* Tahun 1041 Pi Sheng, di Cina menemukan sejenis alat cetak buku yang sederhana.
* Tahun 1241 tulisan dalam lembaran tanah liat diganti oleh tulisan dalam lembaran metal di Korea.
II. Era komunikasi cetakan :
* Tahun 1456, Gutenberg menemukan alat mesin cetak (metal) Hand-Press
* Tahun 1833, Penerbitan surat kabar Penny Press yang pertama, The New York Sun.
* Tahun 1839, Daguerre menemukan metode fotografi yang praktis untuk surat kabar
III.Era telekomunikasi :
* Tahun 1844, Samuel Morse mengirimkan pesan melalui alat telegraph yang pertama.
* Tahun 1876, Alexander Graham Ben mengirimkan pesan melalui pesan telepon yang pertama.
* Tahun 1895, Guglielmo Marconi mengirimkan pesan melalui radio.
* Tahun 1912, Lee de Forest menemukan Vacuum Tube
* Tahun 1912, Siaran radio pertama oleh KDKA di Pittsburgh, Amerika Serikat.
* Tahun 1933, RCA di Amerika Serikat mendemostrasikan TV
* Tahun 1941, siran tv komersial pertama
IV. Era komunikasi interaktif
* Tahun 1946, penemuan Mainframe Computer, ENIAC dengan 18.000 vacuum tubes oleh Univ. Pennsylvania, AS
* Tahun 1947, William Shockley, John Bardeen dan Walter Brattain menemukan pesawat radio transistor
* Tahun 1956, penemuan video tape oleh perusahaan Ampex, Redwood City, California AS
* Tahun 1957, rusia meluncurkan satelit angkasa luar pertama, SPUTNIK
* Tahun 1969, pesawat luar angkasa Nasa berpenumpang manusia mendarat di bulan, dikendalikan oleh mini komputer yang besarnya 3000x lebih kecil dari ENIAC
* Tahun 1971, penemuan Microprocessor, sebuah unit pengendali komputer (CPU) dengan semi konduktor chip oleh Ted Hoff
* Tahun1975, pemasaran microcomputer pertama, Altair 8800
* Tahun 1975, (Home Box Office) mulai menyiarkan siaran TV kabel melalui satelit
* Tahun 1976, sistem feletext pertama diperkenalkan oleh BBC dan IN di Inggris.
* Tahun 1977, Qube sistem TV kabel interaktif pertama diperkenalkan di Colombus, Ohio, A.S.
* Tahun 1979, sistem video text pertama diperkenalkan oleh British Post Office, Inggris.


SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU KOMUNIKASI


Dibagi menjadi 4 periode : 
1. Periode pertama, periode-periode tradisi retorika yang dimulai sejak zaman Yunani Kuno.
2. Kedua, periode antara tahun 1900 sampai PD II yang dapat disebut sebagai periode pertumbuhan ilmu komunikasi.
3. Ketiga, periode konsolidasi.
4. Keempat, adalah periode tekhnologi komunikasi yang dimulai tahun 1960-an sampai sekarang.


PROSES KOMUNIKASI



Komunikasi adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi dalam diri seseorang dan atau diantara dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu.
TUJUAN DAN AKIBAT KOMUNIKASI
Tujuan komunikasi dari
sudut kepentingan sumber

Tujuan komunikasi dari
Sudut kepentingan penerima
· Memberikan informasi

· Memahami informasi
· Mendidik

· Mempelajari
· Menyenangkan/menghibur

· Menikmati
· Menganjurkan suatu tindakan/ persuasi

· Menerima/menolak anjuran.


http://cai.elearning.gunadarma.ac.id/webbasedmedia



Jumat, 30 September 2011

Tahukah Anda??

SIARAN TELEVISI PERTAMA DI DUNIA!

Jangan salah sangka, ternyata siaran TV bukan dimuali di Amerika Serikat yang notabene kiblat hiburan abad ke-20 loh!. Hustru daratan Eropa lah yang memulai siaran TV lebih awal.

Mulai di operasikan oleh seorang ilmuwan bernama Denes von Mihaly , Jerman di tahun 1928. Televisi awalnya diberi nama "Telehor" (tele: berjarak, jauh. horen: mendengar).

Di Indonesia, siaran Tv dimulai resmi di tahun 1962, saat TVRI malakukan siaran langsung upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia ke-17. Siaran langsung ini masih terhitung sebagai siaran percobaan. Siaran resmi TVRI baru di mulai 24 Agustus 1962 jam 14.30 WIB: siaran langsung upacara pembukaan Asian Games ke-4 dari stadion utama Gelora Bung Karno. Saat itu hanya ada sekitar 1.000 pesawat TV hitam putih.

Televisi berwarna kemudian mulai diperkenalkan tahun 1956 Di Belanda, lalu menyebar ke seluruh Dunia.



http://cai.elearning.gunadarma.ac.id/webbasedmedia

Sekian semoga dapat bermanfaat :)

Dikutip dari sumber: BIMAGZ (majalah komunitan Bina Insani) edisi perdana 2011.

Jumat, 23 September 2011

First

Life is Learn, saya fikir itu judul yg cukup menarik :). semoga blog pertama saya ini bisa memberikan manfaat bagi pembacanya, dan info atau tulisan yg saya buat di blog ini dapat berisikan hal-hal yg bermanfaat. :)