Selasa, 13 Desember 2011

Komunikasi Antar Pribadi

Definisi Komunikasi Antar- Pribadi

Ada tiga perspektif yang dapat digunakan untuk menjelaskan definisi komunikasi antarpribadi, yaitu:
1 . Perspektif komponensial, yaitu definisi komunikasi antarpribadi yang dilihat dari komponen- komponennya. Komunikasi antarpribadi dalam definisi ini diartikan sebagai proses mengirim dan menerima pesan-pesan di antara dua orang atau di antara sekelompok kecil orang, dengan berbagai umpan balik dan efek.
2 . Pespektif pengembangan, yaitu definisi komunikasi antarpribadi yang dilihat dari proses pengembangannya. Komunikasi dalam definisi ini dianggap sebagai proses yang berkembang, yakni dari hubungan yang bersifat impersonal meningkat menjadi hubungan interpersonal. Suatu proses komunikasi dikatakan besifat interpersonal bila berdasarkan pada
a) data psikologis,
b) pengetahuan yang dimiliki dan
c) aturan-aturan yang ditentukan sendiri oleh para pelaku komunikasi.

3 . Perspektif relasional, yaitu definisi komunikasi antarpribadi yang dilihat dari hubungan di antara dua orang.

Tujuan Komunikasi Antar- Pribadi

Komunikasi antarpribadi bertujuan untuk:
1 . mengenal diri sendiri dan orang lain,
2 . mengetahui dunia luar,
3 . menciptakan dan memelihara hubungan yang bermakna,
4 . mengubah sikap dan perilaku orang lain,
5 . bermain dan mencari hiburan, dan
6 . membantu orang lain.

Tujuan-tujuan tersebut dapat dikategorikan dalam 2 perspektif:
1 . tujuan yang dilihat sebagai motivasi atau alasan mengapa seseorang terlibat dalam komunikasi antarpribadi, dan
2 . tujuan-tujuan yang dilihat sebagai hasil atau dari komunikasi antarpribadi.

Komunikasi Antar-Pribadi sebagai Proses Transaksional

Komunikasi bersifat transaksional karena menuntut adanya tindakan saling memberi dan menerima di antara orang yang terlibat komunikasi. Bila komunikasi adalah transaksional, artinya:
1 . komunikasi merupakan proses yang dinamis
2 . unsur-unsumya saling berkaitan dan tergantung satu sama lain
3 . para partisipan yang terlibat dalam komunikasi antarpribadi bertindak dan sekaligus memberi reaksi. Sebagai suatu proses,

komunikasi antarpribadi memiliki beberapa prinsip umum, yaitu:
1 . komunikasi tidak terelakkan
2 . komunikasi tidak dapat diubah
3 . komunikasi mempunyai dimensi isi dan hubungan
4 . komunikasi merupakan proses penyesuaian diri
5 . komunikasi dapat dilihat sebagai hubungan simetris atau hubungan komplementer

Efektivitas Komunikasi Antar-Pribadi

Efektivitas komunikasi antarpribadi dapat dilihat dari 2 perspektif:
1 . Perspektif Humanistik, yang menuntut adanya:
   a . Keterbukaan . Artinya kita harus mau membuka diri pada orang lain, memberikan reaksi-reaksi pada orang lain dengan spontan dan tanpa dalih perasaan-perasaan dan pikiran-pikiran yang dimiliki kita.
   b . Empati . Kemampuan seseorang untuk menempatkan dirinya pada peranan atau posisi orang lain.
   c . Perilaku suportif . Ditandai dengan sifat deskripsi, spontanitas dan provisionalisme yang mendorong perilaku suportif.
  d . Perilaku positif . Adalah ekspresi sikap-sikap positif terhadap diri sendiri, orang lain dan situasi;
  e . Kesamaan . Kesamaan di sini meliputi 2 hal:
         1) kesamaan dalam bidang pengalaman seperti: nilai, sikap, perilaku, pengalaman, dan sebagainya,
         2) kesamaan dalam hal mengirim dan menerima pesan.
contoh  peilaku positif

2 . Perspektif Pragmatis, yang menuntut adanya:
   a . Sikap yakin . Tidak mempunyai perasaan malu dan gelisah dalam menghadapi orang lain, tetapi
         mempunyai rasa percaya diri yang besar dan bersikap luwes dalam berbagai situasi komunikasi.
   b . Kebersamaan . Sifat ini ditandai dengan adanya hubungan dan rasa kebersamaan dengan
        mempertimbangkan perasaan dan kepentingan orang lain.
   c . Manajemen Interaksi . Mengontrol dan menjaga interaksi dengan maksud untuk memuaskan kedua
         belah pihak, yang ditunjukkan dengan mengatur isi, kelancaran dan arah pembicaraan secara konsisten.
   d . Perilaku ekspresif . Keterlibatan sunguh- sungguh dalam interaksi dengan orang lain,yang diekspresikan
          secara verbal dan non-verbal.
   e . Orientasi pada orang lain . Kemampuan seseorang untuk beradaptasi pada orang lain selama interaksi,
          dengan menunjukkan perhatian, kepentingan dan pendapat orang lain.


Sumber: alayyubi23.blogspot.com gambar google.com


http://cai.elearning.gunadarma.ac.id/webbasedmedia

Jumat, 02 Desember 2011

Prinsip Dasar Komunikasi yang Efektif

A. Karakteristik Sumber

Sumber merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan komunikasi. Dalam hal ini, ada 3 (tiga) karakteristik sumber yang perlu diperhatikan yakni: credibility (kredibilitas),
attractiveness (daya tarik)
dan power (kekuasaan/ kekuatan).
Dengan demikian dari segi sumber keberhasilan komunikasi ditentukan oleh kredibilitas, daya tarik, serta kekuatan/ kekuasaannya untuk mempengaruhi pihak penerima.

B. Bentuk dan Teknik Peryanjian Pesan

Bentuk dan teknik penyajian pesan pada dasarnya mencakup 2 (dua) aspek: struktur dan daya tarik (appeals). Struktur pesan menunjuk pada cara mengorganisasikan elemen-elemen pokok dari pesan. Cara pengaturan struktur pesan mencakup 3 (tiga) hal: sisi pesan, urutan penyajian dan penarikan kesimpulan. Sementara itu, ada 4 ( empat) pendekatan yang dapat dipergunakan agar penyajian pesan menarik perhatian khalayak. Keempat pendekatan tersebut adalah: fear appeals, Rational appeals, emotional appeals, dan pendekatan humoris.

C. Karakteristik Saluran Komunikasi

Terdapat tiga saluran komunikasi yang dapat dipergunakan dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat: saluran komunikasi personal, media massa dan media tradisional. Masing- masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya sendiri- sendiri. Kombinasi penggunaan dari ketiga saluran komunikasi tersebut akan menghasilkan dampak yang lebih optimal.

media massa
Pemilihan satu atau beberapa media sebaiknya didasarkan atas 2 (dua) pertimbangan. Pertama, pertimbangan yang menyangkut karakteristik media. Kedua, pertimbangan yang menyangkut karakteristik isi dan penyajian pesan yang akan disampaikan ( karakteristik kreatif).

D. Karakteristik Khalayak


Khalayak bukanlah merupakan sekumpulan individu-individu yang bersikap dan bertindak pasif. Khalayak, aktif dan juga selektif. Terhadap isi pesan yang sama, boleh jadi akan terdapat perbedaan-perbedaan di kalangan khalayak mengenai perhatian, pemahaman anggapan serta tindakan yang timbul. Terdapat sedikitnya 8 ( delapan) karakteristik.


Sumber:  alayyubi23.blogspot.com gambar google.com

http://cai.elearning.gunadarma.ac.id/webbasedmedia 

Komunikasi dan Budaya

A. Peranan Kebudayaan dalam Kehidupan Manusia

Kebudayaan berasal dari kata buddhayah sebagai bentuk jamak dari buddhi yang artinya budi dan akal. Jadi kebudayaan adalah hal-hal yang bersangkutan dengan budi dan akal. Secara luas kebudayaan artinya pikiran, karya, dan hasil karya manusia. Secara sempit maksudnya ialah sesuatu yang indah atau seni.
Kebudayaan mempunyai tiga wujud, yaitu kebudayaan ideal, sistem sosial, dan kebudayaan fisik. Setiap kebudayaan juga mempunyai tujuh unsur universal, yakni unsur-unsur yang selalu ada dalam setiap kebudayaan. Yaitu sistem religi dan upacara keagamaan, sistem dan organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, sistem mata pencaharian, dan sistem teknologi dan peralatan.
Fungsi kebudayaan terutama kebudayaan ideal adalah mengatur, mengendalikan, dan memberi arah pada tingkah laku dan perbuatan masyarakatnya. Untuk melestarikan nilai-nilai budayanya, setiap kebudayaan memiliki " harapan budaya". Artinya, harapan masyarakat kebudayaan bersangkutan terhadap para anggotanya untuk bertingkah laku sesuai adat istiadat tersebut.
contoh kebudayaan ideal

contoh kebudayaan fisik
B. Pengaruh Kebudayaan terhadap Komunikasi

Keberhasilan komunikasi banyak ditentukan oleh tercapainya persamaan makna (maksud) antara komunikator dan komunikan. Persamaan makna itu sendiri dapat terjadi jika ada persamaan term of reference dan field of experience antara para partisipan komunikasi. Dan persamaan kedua faktor tersebut dapat tercapai jika ada persamaan latar belakang budaya pihak- pihak yang berkomunikasi. Nilai-nilai, norma, dan keyakinan, yang merupakan unsur-unsur kebudayaan mempengaruhi persepsi dan sikap.

Unsur- unsur kebudayaan tersebut mempengaruhi positif, negatif, atau netralnya makna (hasil penafsiran). Di samping sebagai tingkah laku yang diajarkan, komunikasi sekaligus berfungsi sebagai alat untuk meneruskan warisan budaya suatu generasi ke generasi berikutnya. Baik secara verbal maupun non verbal.

C. Komunikasi Antar Budaya dan Pemakaiannya

Yang dimaksudkan dengan komunikasi antarbudaya komunikasi antara orang- orang yang mempunyai latar belakang budaya yang berbeda-beda. Perbedaan budaya tersebut dapat mulai dari tingkat individu, kelompok sosial, etnis/ras, negara, hingga dunia. Dalam komunikasi antarbudaya dikenal pula interaksi antara kebudayaan dominan dan kebudayaan sub ordinat.

Perbedaan budaya dapat menimbulkan konflik. Untuk masa kini komunikasi antarbudaya telah menjadi pusat perhatian orang, baik sebagai individu, domestik, maupun internasional. Komunikasi antarbudaya juga penting dalam melaksanakan difusi inovasi.


Sumber: alayyubi23.blogspot.com gambar google.com


http://cai.elearning.gunadarma.ac.id/webbasedmedia 

Komunikasi Massa

A. Pengertian dan Karakteristik Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan melalui media massa. Media massa dapat dikelompokkan ke dalam; media massa cetak dan media massa elektronika. Media massa cetak meliputi koran, majalah, dan buletin. Media massa elektronika mencakup radio, televisi, dan film. Ada tujuh ciri khas atau karakteristik dari komunikasi massa, yakni :
( 1) komunikasi melalui media massa ditujukan kepada khalayak luas;
(2) bentuk komunikasi melalui media massa bersifat umum bukan pribadi;
(3) pola penyampaian pesan secara cepat;
(4) penyampaian pesan melalui media massa berjalan satu arah;
(5) kegiatan komunikasi massa dilakukan terencana, terjadwal, dan terorganisasi;
(6) penyampaian melalui media massa dilakukan secara berkala; dan
(7) isi pesan media massa mencakup berbagai bidang kehidupan manusia.
contoh penyampain media massa secara cepat
contoh media massa bersifat umum bukan pribadi

B. Proses dan Karakteristik Isi Pesan Komunikasi Massa

Kegiatan melalui media massa dilakukan secara terencana, terjadwal dan terorganisasi. Redaksi yang bertindak sebagai " gatekeeper" menjalankan fungsi decoding, interpreting, dan encoding yakni membaca, menyeleksi dan memutuskan hal-hal yang akan dimuat atau disiarkan media tersebut. Setelah melewati gatekeeper ini, pesan- pesan tersebut disebarkan atau disiarkan pada khalayak. Demikian pula halnya dengan khlayak. Mereka juga akan menyeleksi dan menginterpretasikan pesan-pesan media. Karena proses komunikasi massa ini berlangsung satu arah, umpan balik (feedback) bersifat dugaan atau tertunda. Misalkan, bila seseorang tidak tertarik dengan suatu acara, ia akan berhenti melihat secara tersebut.

Secara umum, khalayak akan tertarik pada pesan-pesan media apabila isinya mengandung unsur-unsur sebagai berikut :
(1) "novelty" (sesuatu yang baru),
(2) kedekatan jarak (fisik dan psikologis),
(3) popularitas (mencakup tokoh, organisasi atau kelompok; tempat dan tanggal yang penting dan terkenal);
(4) konflik atau pertentangan baik dalam bentuk kekerasan maupun menyangkut perbedaan nilai dan pendapat,
(5) humor,
(6) seks dan keindahan,
(7) emosi dan simpati,
(8) nostalgia, dan
(9) Human interest.

C. Fungsi Komunikasi Massa

Secara garis besar fungsi komunikasi massa ada dua fungsi terhadap masyarakat dan fungsi terhadap individu. Menurut Lasswell dan Wright ada empat fungsi sosial, yaitu: (1) pengawasan lingkungan;
(2) korelasi antarbagian dalam masyarakat terhadap lingkungannya;
(3) sosialisasi; dan
(4) hiburan, kemudian

Menurut Lazarsfeld dan Merton fungsi sosial komunikasi massa adalah:
(1) memberikan status; dan
(2) memperkokoh norma- norma sosial. Meskipun komunikasi melalui media massa itu fungsional, tetapi dapat berubah menjadi disfungsional.
Sedangkan, fungsi terhadap individu ada tujuh:
(1) pengawasan atas pencarian informasi;
(2) mengembangkan konsep diri;
(3) fasilitas dalam hubungan sosial;
(4) substitusi dalam hubungan sosial;
(5) membantu melegakan emosi;
(6) pelarian dari ketegangan dan keterasingan; dan
(7) sebagai bagian dari kehidupan rutin atau ritualisasi.

D. Dampak Komunikasi Massa

Dampak media massa dapat dilihat dari 2 aspek, yakni dampak yang berkaitan dengan kehadiran media massa secara fisik dan dampak yang berkaitan dengan pesan-pesan yang disebarkan media massa. Kehadiran media massa sebagai objek fisik mempengaruhi:
1) bidang ekonomi;
2) struktur dan interaksi sosial;
3) jadwal kegiatan sehari-hari;
4) sebagai penyaluran perasaan tertentu, seperti kecewa, marah, bosan dan sebagainya. Sedangkan pesan-pesan yang disebabkan media massa berpengaruh pada aspek kogaitif, afektif dan konatif.

Dampak dari pesan-pesan media massa akan semakin kuat bila ditunjang beberapa kondisi sebagai berikut:
1) exposure (jangkauan pengenaan);
2) kredibilitas informasi;
3) konsonansi;
4) signifikan dengan kepentingan dan kebutuhan khalayak;
5) menyentuh hal-hal yang bersifat "sensitif";
6) dalam situasi kritis dan
7) dukungan komunikasi antarpribadi.
dampak negatif media massa (TV)



Sumb: alayyubi23.blogspot.com gambar google.com


http://cai.elearning.gunadarma.ac.id/webbasedmedia